Selasa, 28 Maret 2017

Geografi

Peta Administrasi Kota Cimahi per Kecamatan
Peta Kota Cimahi per Kelurahan

Kota Cimahi secara geografis terletak diantara 1070 30’30’’ – 1070 34’30’’ BT dan 60 50’ 00’ – 60 56’00’’ Lintang Selatan. Luas wilayah Kota Cimahi yang sebesar 40,2 Km2  menurut UU No. 9 Tahun 2001 dengan batas-batas wilayahnya: 

Sebelah Utara :
Kecamatan Parongpong, Kecamatan Cisarua, dan Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat 

Sebelah Timur :
Kecamatan Sukasari, Kecamatan Sukajadi, Kecamatan Cicendo dan Kecamatan Andir Kota Bandung 

Sebelah Selatan :
Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat, dan Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung 

Sebelah Barat :
Kecamatan Padalarang, Kecamatan Batujajar dan Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat

Kota Cimahi termasuk ke dalam wilayah Propinsi Jawa Barat  dan meliputi 3 Kecamatan yang terdiri dari 15 Kelurahan, yaitu :  

Kecamatan Cimahi Utara terdiri dari 4 Kelurahan,
Kecamatan Cimahi Tengah terdiri dari 6 Kelurahan dan
Kecamatan Cimahi Selatan terdiri dari 5 Kelurahan.  


Secara geografis wilayah ini merupakan lembah cekungan yang melandai ke arah selatan, dengan ketinggian di bagian utara ± 1,040 meter dpl (Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara), yang merupakan lereng Gunung Burangrang dan Gunung Tangkuban Perahu serta ketinggian di (Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan) yang mengarah ke Sungai Citarum.  Sungai yang melalui Kota Cimahi adalah Sungai Cimahi, dengan anak sungainya ada lima yaitu Kali Cibodas, Ciputri, Cimindi, Cibeureum dan Kali Cisangkan, sementara itu mata air yang terdapat di Kota Cimahi adalah mata air Cikuda dan mata air Cisintok.

Tabel Letak Geografis Kota Cimahi Menurut Topografi Wilayah 2015
Tabel Luas Tanah Menurut Penggunaan di Kota Cimahi 2012-2015
Tabel Jarak Antara Ibu Kota Kecamatan Dalam Wilayah Kota Cimahi

Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka 2016

Minggu, 26 Maret 2017

Gambaran Umum

Konstelasi Wilayah



Kota Cimahi sebagai salah satu kota di Provinsi Jawa Barat ditetapkan :
1. Kota Cimahi menjadi bagian dari kota inti Kawasan Cekungan Bandung yang berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Nasional.
2. Dalam kebijakan pengembangan kewilayahan Provinsi Jawa Barat, Kota Cimahi termasuk ke dalam WPP Priangan yang difungsikan sebagai bagian dari wilayah inti pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Metropolitan Bandung serta merupakan simpul pelayanan jasa perkotaan bagi PKN Metropolitan Bandung.

Selanjutnya, Kebijakan pengembangan struktur ruang Kota Cimahi, terdiri atas: 
1. Pengembangan wilayah melalui pembagian 5 (lima) Sub Wilayah Kota (SWK) sehingga lebih efisien; 
2. Mendorong pengembangan kawasan-kawasan strategis kota; 
3. Peningkatkan peran pusat-pusat pelayanan kota sesuai fungsi yang telah ditetapkan, yaitu Pusat Pelayanan Kota (PPK), Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK), dan Pusat Lingkungan (PL); 
4. Peningkatan fungsi Kota Cimahi dalam pengembangan KK Cekungan Bandung Raya sebagai kota inti dari PKN dengan kegiatan utama perdagangan dan jasa, industri kreatif, teknologi tinggi dan industri non-polutif; dan 
5. Penataan dan pengembangan infrastruktur wilayah dalam rangka meningkatkan kualitas serta jangkauan pelayanan sarana dan prasarana wilayah yang terpadu dan merata di seluruh wilayah Kota.

Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cimahi Tahun 2012-2032

Fungsi Utama dan Pendukung yang diarahkan





Kota Cimahi sebagai WPP Priangan yaitu inti pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) juga merupakan simpul pelayanan jasa perkotaan. Fokus pembangunan daerah Kota Cimahi khususnya tahun 2012-2017 diarahkan pada pembangunan infrastruktur yang terintegrasi, baik dalam konteks wilayah Kota Cimahi, maupun dengan kota/kabupaten yang berbatasan, guna mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur di Kota Cimahi. Pembangunan infrastruktur ini juga dimaksudkan agar dapat mendukung pengembangan ekonomi lokal berdasarkan pembagian klasternya, sehingga proses produksi dan distribusi bisa lebih efisien.

Berdasarkan RPJP Daerah Kota Cimahi Tahun 2005-2025, visi dan misi pembangunan Kota Cimahi dengan mempertimbangkan modal dasar potensi nya bervisi CIMAHI KOTA CERDAS.


Creative yang berarti dapat berkreasi dalam bentuk aslinya serta produktif;

Egalitarian yang berarti memandang kesamaan derajat manusia atau menjadi sifat dari demokratis yang saat ini sedang berkembang di negara kita;

Religious adalah sifat kota yang agamis mengamalkan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa secara konsekuen;

Developable diartikan sebagai kota yang berkemampuan kompetitif untuk dibangun,

Accretive diartikan sebagai kota memiliki nilai tambah untuk terus maju dan berkembang; serta

Sustainable adalah tercapainya kota yang dapat mencukupi kebutuhan warganya secara berkelanjutan menjangkau lintas generasi.

Dengan demikian visi CIMAHI KOTA CERDAS adalah mewujudkan kota yang mampu mengatasi rintangan dan ancaman yang timbul serta dapat mengambil kesempatan menjadi kota yang unggul, berbekal pada pengembangan kreativitas dalam produksi, egaliter dalam kehidupan yang demokratis, serta didukung masyarakat yang religius akan berdayasaing  untuk dapat membangun kota yang terus maju dan berkembang menuju kemandirian pelayanan kota bagi kehidupan yang lebih baik. 

Upaya perwujudan visi pembangunan jangka panjang Kota Cimahi tersebut akan dicapai melalui 5 (lima) misi pembangunan sebagai berikut :
1. Mewujudkan Kualitas Kehidupan Masyarakat Berakhlak Mulia,   Berbudaya, Menerapkan Ilmu dan Teknologi, Memiliki Jejaring Sosial, Produktif dan Unggul. 
2. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
3. Meningkatkan Perekonomian yang Berdaya Saing serta Berbasis Inovasi Daerah
4. Mewujudkan Keserasian  Pembangunan yang Berkeadilan
5. Mewujudkan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan

Kaitan dengan penataan ruang yang merupakan arahan pengembangan sasaran misi ke lima adalah Penataan ruang diarahkan untuk mewujudkan penataan ruang yang berkelanjutan, mendukung daya saing daerah, dan berkeadilan, serasi, serta mampu mewadahi perkembangan wilayah dan aktivitas perekonomiannya dengan tetap menjaga keseimbangan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Keseimbangan daya dukung dan daya tampung lingkungan diarahkan untuk mengendalikan perkembangan Kota Cimahi sehingga menjadi suatu kota yang berkelanjutan melalui penerapan manajemen perkotaan yang meliputi optimasi dan pengendalian pemanfaatan ruang serta pengamanan zona lindung, penciptaan aktivitas ekonomi melalui penyediaan ruang-ruang investasi beserta dukungan sistem transportasi masal yang efisien dan  ramah lingkungan. 

Sumber : RTRW Kota Cimahi 2012-2032, RPJMD Kota Cimahi 2012-2017, RPJPD Kota Cimahi 2005-2025

Demografi

Tabel Luas Wilayah dan Kepadatan Kota Cimahi 2015

Wilayah Kota Cimahi memiliki  luas 40,2 km2 yang tersebar di tiga kecamatan yaitu kecamatan Cimahi Selatan, Cimahi Utara dan Cimahi Tengah.  Diantara ketiga kecamatan tersebut  Cimahi Selatan  merupakan daerah terluas  yaitu  seluas 16,9 km2 dengan penduduk sebanyak 254.365 jiwa, dan yang luasnya terkecil adalah Cimahi Tengah   yaitu seluas 10,0 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 170.916 jiwa.  Secara keseluruhan pada tahun 2015 Kota Cimahi memiliki penduduk sebanyak 586.580 jiwa.  Tingkat kepadatan Kota Cimahi tahun 2015 adalah 14.592 jiwa/km2, dimana kecamatan Cimahi Tengah memiliki kepadatan penduduk tertinggi dibandingkan dua kecamatan lainnya yaitu mencapai 17.092 jiwa/km2.  Hal ini terjadi disebabkan oleh  mobilitas penduduk yang cukup tinggi karena penduduk lebih terkonsentrasi di pusat perkotaan Cimahi dengan keanekaragamannya. 


Tabel Jumlah Penduduk dan Sex Ratio Kota Cimahi 2014

Tabel Proyeksi Penduduk Menurut Kelompok Umu Kota Cimahi 2015

Tabel Pencari Kerja Menurut Jenis Kelamin Kota Cimahi 2014

Tabel Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Kota Cimahi 2014


Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka 2016

Ekonomi



Pada Tahun 2014 realisasi pendapatan yang diperoleh daerah otonomi Kota Cimahi mengalami kenaikan sebesar 14,54 persen dari tahun sebelumnya, yaitu dari 975,3 milyar menjadi 1.117,1 milyar. Kontribusi terbesar masih diberikan Transfer Dana Alokasi Umum (DAU) yang mencapai 48,10 persen dari jumlah realisasi pendapatan. Satu hal yang cukup menggembirakan Pendapatan Asli Daerah pun mengalami kenaikan sebesar 18,97 persen, dari 191,6 milyar rupiah menjadi  227,9 milyar rupiah. 

Disisi lain, sejalan dengan peningkatan pendapatan maka pengeluaran daerah pun mengalami peningkatan dari 922 milyar rupiah menjadi 1.042 milyar rupiah atau naik  sebesar 13,04 persen.  

Pada Tahun 2014 pengeluaran daerah otonomi Kota Cimahi dibedakan atas belanja langsung, belanja tidak langsung dan belanja tak terduga. Pengeluaran terbesar adalah belanja tidak langsung sebesar 890 milyar rupiah atau 85,37 persen dari total pembiayaan.  
Bila kita lihat lagi aspek yang relatif lebih mikro, salah satunya adalah sub sektor  perbankan di Kota Cimahi, dapat kita lihat bahwa peranan perbankan terhadap pembangunan Kota Cimahi mempunyai dampak yang cukup signifikan untuk menggenjot pergerakan 

Tabel APDB Kota Cimahi 2014-2015

Perekonomian Kota Cimahi pada tahun 2015 mengalami perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Kota Cimahi tahun 2015 mencapai 5,43 persen, sedangkan tahun 2014 sebesar 5,49 persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh kategori Jasa Pendidikan sebesar 20,53 persen. Sedangkan seluruh kategori ekonomi PDRB yang lain pada tahun 2015 mencatat pertumbuhan yang positif kecuali sektor Pertanian. 

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Cimahi pada tahun 2015 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 22,65 trilyun sedangkan PDRB atas dasar harga konstan tercatat sebesar Rp 17,88 trilyun. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, PDRB atas dasar harga berlaku mengalami kenaikan sebesar Rp 2,01 trilliun atau meningkat sebesar 10,10 persen dari tahun sebelumnya. Begitu pula dengan PDRB atas dasar harga konstan yang mengalami kenaikan sebesar Rp 0,92 trilyun atau meningkat sebesar 5,43 persen dari tahun sebelumnya.

Tabel PDRB Kota Cimahi 2014-2015

Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka 2016

Sosial dan Budaya


Kebijaksanaan pembangunan dibidang sosial menyangkut berbagai aspek memang sangat kompleks, selain berdampak terhadap ekonomi juga dalam sosial politik masyarakat. 
Bahkan keberhasilan pembangunan bidang sosial dapat di evaluasi dan dijadikan sebagai indikator tahun tahun selanjutnya. 

Keberhasilan pembangunan bidang sosial tidak hanya dapat dilihat dari bentuk fisik saja , namun harus dilihat secara keseluruhan, yaitu dari segi fisik dan mental. Segi fisik meliputi pembangunan sarana dan pra sarana misalnya gedung atau penunjang lainnya, sedangkan segi mental meliputi kondisi mental penduduknya. 

Salah satu upaya untuk mencapai delapan jalur pemerataan yang mencakup usaha/pemerataan dalam rangka pembangunan sosial budaya, Pemerintah Kota Cimahi telah 
mengupayakan berbagai usaha meliputi bidang pendidikan,kesehatan, agama dan kehidupan 
sosial lainnya.

1. Pendidikan
Pada tahun ajaran 2014/2015, rasio perbandingan  jumlah murid terhadap jumlah guru adalah sebagai berikut; untuk Taman Kanak-kanak (TK) 12,20 murid per guru, Sekolah Dasar (SD dan sederajat) 26,01 murid per guru, Sekolah lanjutan Tingkat Pertama (SLTP dan sederajat) 27,26 murid per guru serta Sekolah Menengah Umum (SMU dan sederajat) adalah 16,89. 

2. Kesehatan
Pada tahun 2014 jumlah rumah sakit di Kota Cimahi sebanyak 6 rumah sakit yang terdiri dari rumah sakit pemerintah 2 buah, swasta 2 buah dan rumah sakit swasta 4 buah. Jumlah puskesmas pada tahun 2014 yang terdiri dari puskesmas umum sebanyak 14 buah dan puskesmas pembantu 4 buah. Sedangkan posyandu pada tahun 2014 ada sebanyak 388 posyandu.  Jumlah keluarga pra sejahtera pada tahun 2014 ada sebanyak 4.048 Keluarga, mengalami penurunan sebesar 3,76 persen jika dibanding tahun sebelumnya. Jumlah pra KS tertinggi terdapat di Kecamatan Cimahi Selatan yaitu sebesar 2.019 keluarga. 

3. Agama
Jumlah mesjid di Kota Cimahi pada tahun 2014 ada sebanyak 427 mesjid, tempat peribadatan agama lainnya berjumlah 32 buah terdiri dari gereja protestan 29 buah, gereja katholik 2 buah dan pura hindu 1 buah. Disamping itu juga pada bab ini disajikan jumlah pemeluk agama, jumlah pondok pesantren dan jumlah santrinya.

Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka 2016, Statistik Daerah Kota Cimahi 2015

Prasarana




Peta Infrastruktur Kota Cimahi
1. Air Bersih
Kebutuhan akan air bersih di Kota Cimahi bersumber dari PDAM Kota Cimahi. Dan setiap bulan kebutuhan akan air bersih rata-rata mencapai 263.440,42 m3. Volume air yang disalurkan selama 2014 sebesar 3.161.285 m3, dan konsumen terbesar berada pada rumahtangga sebesar 2.595.005 m3 atau 82,09 persen. 

Tabel Distribusi Air Bersih Kota Cimahi Tahun 2012-2014


2. Listrik
Kebutuhan listrik baik bagi industri maupun rumahtangga di Kota Cimahi sebagian besar bersumber dari perusahaan umum listrik negara (PLN) dan sebagian lainnya dari luar PLN. Pada tahun 2014 jumlah keluarga yang telah menikmati aliran lsitrik dari sumber penerangan PLN sebanyak  153.075 keluarga. Sedang listrik yang disalurkan oleh PLN perbulannya mencapai 1.362 juta Kwh/VA.

Grafik Jumlah Listrik yang Disalurkan PLN Kota Cimahi 2014


3. Transportasi

Panjang jalan di Kota Cimahi pada akhir tahun 2014 adalah 126.777 meter. Jika dirinci menurut pengelolaannya maka sebesar 3,41 persen  di antaranya adalah jalan nasional dan 7,38 persen merupakan jalan propinsi, dan sisanya jalan kota. 

Dari seluruh jalan yang dikelola Kota Cimahi, 90.482 M (80,00% ) dalam kondisi baik, sepanjang 18.920 M (16,73% ) dalam kondisi sedang, dan 3.655 M (3,23% ) dalam kondisi rusak. 
Peta Infrastruktur Kota Cimahi


Tabel Statistik Transportasi Kota Cimahi Tahun 2012-2014

4. Telekomunikasi
Peranan Telekomunikasi dalam struktur perekonomian Kota Cimahi  
pun cukup dominan. Tanpa adanya kontribusi telekomunikasi , dunia usaha di kota ini tidak akan maju seperti sekarang. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan/efisiensi dan keandalan dalam memberikan jasa telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Hal ini dapat dilihat dari kapasitas telepon terpasang  dan fasilitas telepon yang dapat digunakan oleh masyarakat umum. Jumlah rumahtangga yang telah memiliki telepon di Kota Cimahi sebanyak 37.968 rumahtangga, sedangkan fasilitas telepon lainnya yang dapat digunakan oleh masyarakat terdiri dari 228 wartel / Warnet. 

Tabel Sarana Pos dan Telekomunikasi di Kota Cimahi 2014
Tabel Persentase Rumah Tangga Pengguna Alat Telekomunikasi Kota Cimahi 2013-2014



Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka 2016, Statistik Daerah Kota Cimahi 2015

Sarana



1. Pendidikan
Tabel Jumlah TK di Kota Cimahi 2014/2015
Tabel Jumlah SD di Kota Cimahi 2014/2015
Tabel Jumlah SLTP di Kota Cimahi 2014/2015
Tabel Jumlah SMU di Kota Cimahi 2014/2015


2. Kesehatan
Tabel Jumlah Rumah Sakit di Kota Cimahi  2014
Tabel Jumlah Puskesmas dan Balai Pengobatan di Kota Cimahi 2014


3. Peribadatan
Tabel Jumlah Tempat Peribadatan Umat Islam di Kota Cimahi 2014
Tabel Jumlah Tempat Peribadatan Agama Kristen Protestan, Katolik, Hindu, dan Budha di Kota Cimahi Tahun 2014

Sumber : Kota Cimahi Dalam Angka 2016, Statistik Daerah Kota Cimahi 2015







    Potensi di Kota Cimahi



    Sumber Daya Manusia

    Jumlah penduduk Kota Cimahi merupakan salah satu dari keunggulan komparatif yang dimiliki Kota Cimahi sebagai sumber daya manusia baik sebagai tenaga kerja maupun potensi konsumen terhadap produk-produk industri kreatif. Dari struktur kependudukan, sebagian besar penduduk Kota Cimahi berada pada usia kerja dan sekitar dua pertiganya termasuk dalam angkatan kerja.

    Industri Kreatif

    Kota Cimahi tidak memiliki sumber daya alam, namun Kota Cimahi memiliki potensi sumber daya manusia yang dapat diberdayakan untuk menjadi enterpreneur dan insan-insan yang kreatif yang merupakan keunggulan dari Kota Cimahi. Penguatan daya saing perekonomian kota akan dilakukan dengan mengembangkan potensi lokal berbasiskan klaster industri.  


    Dalam upaya peningkatan daya saing daerah, pada tahun 2011 Pemerintah Kota Cimahi telah bekerjasama dengan beberapa pihak untuk menggali potensi lokal yang ada di Cimahi. Pemerintah Kota Cimahi telah bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) telah menyusun Strategi Inovasi Daerah (SID). Dokumen SID yang telah disusun tersebut baru merupakan strategi pengembangan klaster industri animasi dan film di Kota Cimahi. Dokumen SID yang ada baru merupakan SID per sektor dan belum mencakup strategi pengembangan klaster industri lainnya diantaranya Klaster Industri Makanan dan Minuman, Klaster Industri Tekstik dan Produk Tekstil, dan Klaster Industri Kerajinan (kraft)  sebagaimana melalui kegiatan USDRP tahun 2011 telah melakukan identifikasi potensi lokal menunjukkan 4 klaster industri yang menjadi potensi ekonomi Kota Cimahi.




    Prasarana dan Sarana

    Untuk sarana dan prasarana pelayanan publik pada saat ini cukup memadai, namun masih diperlukan peningkatan. Untuk sarana perdagangan, pada tahun 2010 telah dilaksanakan penyempurnaan pembangunan Pasar Atas Baru, penataan dan pembangunan pasar-pasar tradisional. Sementara itu, gedung Baros Information Technology Creative (BITC) telah siap untuk dipergunakan untuk menampung kegiatan-kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan pengembangan IT dan industri kreatif dalam rangka perwujudan Cimahi Cyber Creative City. 

    Pariwisata

    Tantangan pengembangan pariwisata dua puluh tahun mendatang adalah mewujudkan Kota Cimahi sebagai daerah kunjungan wisata. Potensi wisata Kota Cimahi cukup banyak dengan objek wisata yang variatif. Guna mendukung pertumbuhan wisatawan ke Kota Cimahi, maka pengembangan pariwisata difokuskan pada pengembangan daya tarik wisata yang berakar pada potensi Kota Cimahi yang didukung oleh kompetensi sumber daya manusia, pengelola daya tarik wisata dan fasilitas penunjang wisata.

    Sumber: RPJM Daerah Kota Cimahi 2012-2017

    Permasalahan di Kota Cimahi



    PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH

    Banyak pekerjaan yang harus diselesaikan terkait permasalahan pembangunan daerah di Kota Cimahi. beberapa aspek permasalahan yang harus diselesaikan yakni :
    1. Pendidikan
    2. Kesehatan
    3. Kependudukan, Ketenagakerjaan dan Sosial
    4. Keagamaan
    5. Pemuda dan Olahraga
    6. Kebudayaan
    7. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
    8. Ekonomi
    9. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
    10. Prasarana dan Saran
    11. Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
    12. Politik
    13. Hukum dan HAM
    14. Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat
    15. Aparatur
    16. Keuangan Daerah
    Oleh karena itu, diperlukan penyelesaian secara bertahap di masa mendatang.
    Sumber : RPJP Daerah Kota Cimahi 2005-2025


    Perencanaan pembangunan Kota Cimahi 2012-2017 dirumuskan permasalahan pembangunan yang dihadapi Kota Cimahi, meliputi permasalahan sosial budaya, ekonomi, infrastruktur kota dan permasalahan pemerintahan secara umum adalah sebagai berikut: 
    1. Belum optimalnya aksesibilitas serta kualitas pendidikan dan kesehatan
    2. Pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia
    3. Masih tingginya pertumbuhan penduduk
    4. Masih rendahnya daya beli masyarakat  dan  tingginya kemiskinan serta pengangguran
    5. Belum optimalnya layanan dan kualitas infrastruktur kota dan sinergitas antar wilayah
    6. Belum optimalnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta pengendalian pemanfaatan ruang kota
    Sumber : RPJM Daerah Kota Cimahi 2012-2017

    ISU STRATEGIS

    Melihat permasalahan di atas maka isu strategis yang perlu diatasi secara bertahap dan berkesinambungan dalam dua puluh tahun mendatang di Kota Cimahi dapat dirumuskan sebagai berikut: 
    1. Pertumbuhan penduduk dan persebarannya
    2. Kualitas dan aksesibilitas pendidikan dan kesehatan
    3. Pengangguran dan ketenagakerjaan
    4. Peran serta masyarakat terhadap budaya daerah dan penanganan masalah sosial
    5. Pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat 
    6. Perekonomian kota yang berbasis pada pengembangan sumber daya manusia yang profesional, kreatif, dan inovatif
    7. Kualitas demokrasi dan pemerintahan daerah
    8. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur kota;
    9. Pengendalian pencemaran lingkungan dan peningkatan kesadaran masyarakat;
    10. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang
    11. Pembangunan yang tanggap gender
    12. Pemenuhan hak dasar dan perlindungan anak
    Sumber : RPJP Daerah Kota Cimahi 2005-2025

    Dari permasalahan-permasalahan pembangunan daerah yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan isu-isu strategis yang berkembang di masyarakat yang membutuhkan perhatian dan penyelesaian melalui pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Cimahi sebagai berikut :
    1. Peningkatan Derajat Kesehatan dan Pendidikan;
    2. Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat, Kesetaraan Gender dan Perlindungan Anak dan Perempuan
    3. Pengendalian Kependudukan 
    4. Kemiskinan, Pengangguran, Ketenagakerjaan dan  Peningkatan Daya Saing Kota
    5. Peningkatan Kualitas dan Pemerataan Pelayanan Infrastruktur Kota
    6. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup  dan Penataan Ruang yang Sinergis dan Berkelanjutan;
    Sumber : RPJM Daerah Kota Cimahi 2012-2017